Monday, June 18, 2018

Tips Agar Anak Suka Membaca

Membaca adalah salah satu kunci untuk mendapatkan ilmu. Banyak sekali ilmu-ilmu yang dituliskan. Dan jika kita mau membaca, maka akan banyak sekali ilmu-ilmu yang bisa kita peroleh. Memang bukan suatu hal yang mudah untuk membiasakan diri membaca. Oleh karena itu, kita harus memulainya sedari kecil. Dengan memulainya sedari kecil, maka kebiasaan membaca bukanlah sesuatu yang sulit. 
Anak yang sedang membaca buku di saat senja (Sumber: pixabay.com/StockSnap)

Saya sendiri suka membaca buku sejak kecil. Bagaimana bisa suka? Hmmm,,, suka begitu saja. Tidak ada paksaan dari orang tua. 

Tak sedikit orang tua yang menginginkan anaknya gemar membaca. Namun, banyak juga orang tua yang abai soal membaca ini. Terserahlah anak mau suka membaca atau tidak. Begitu pikir mereka.

Di sekolah-sekolah, pembelajaran juga mengunakan buku. Dan mau tidak mau, anak harus membaca materi yang ada di buku. Nah, untungnya bagi anak yang suka membaca, mereka biasanya akan membaca buku materi pelajaran leih dahulu sebelum diajarkan. Dengan begitu, mereka selangkah lebih cepat dibandingkan yang lain. Dan saat guru mulai menerangkan di kelas, anak biasanya dengan mudah akan memahaminya. Bahkan mereka sudah mempunyai pertanyaan untuk ditanyakan pada guru.

Saya ada sedikit tips nih, agar anak suka membaca. Yuk, cekidot!

1. Bacakan Buku Cerita atau Dongeng pada Anak
Membacakan buku cerita atau dongeng pada anak mempunyai banyak manfaat. Saat membacakan dongeng pada anak, anak-anak tentu akan melihat bukunya lalu menyentuh bukunya. Nah, ini sama saja seperti mengenalkan anak pada buku. 
Membacakan dongeng untuk anak (Sumber: pexels.com/Tookapic)

2. Ajak Anak ke Perpustakaan
Perpustakaan adalah tempat di mana banyak buku tertata rapi yang bisa kita pinjam. Saat melihat banyak buku, anak-anak perlahan akan melihat-lihat dan memilih buku yang mereka suka. Tentu saja mereka harus diajaknya ke ruang khusus anak. Namun, tidak ada salahnya juga mengajak mereka ke ruang baca dewasa atau umum. 
Membaca buku di perpustakaan (Sumber: pixabay.com)

3. Mengajak Anak ke Toko Buku
Toko buku menjadi salah satu tempat favorit bagi mereka pecinta buku yang mempunyai uang. Dengan mengajak anak ke toko buku, orang tua harus siap sedia urusan uang. Biarkan anak memilih bukunya sendiri. Jika pilihan anak dirasa bagus, tidak ada salahnya untuk membelikannya.
Toko buku (Sumber: pixabay.com/LubosHouska)

4. Belikan Buku Anak yang Sesuai
Membelikan anak sebuah buku sama saja berinvestasi. Karena dengan membeli buku sama saja kita memberikan ilmu. Tahu sendiri kan, ilmu itu penting. Dan mereka orang-orang yang berilmu lebih tinggi derajatnya di mata Allah dibandingkan dengan mereka yang tidak berilmu. 
Belilah buku anak sesuai kantong. Jangan dipaksakan.
Kalau keuangan tidak memadai, orang tua bisa menyiasatinya dengan menabung. Sisihkan anggaran belanja setiap harinya untuk keperluan investasi ini alias membeli buku anak. Orang tua juga bisa memnafaatkan diskon-diskon yang ada asalkan jangan kalap. Kalau belanjanya kalap, sama saja bohong, hehe...

Cara memilih buku anak yang sesuai bisa dengan melihat usia, jenis kelaminya, dan kesukaan si anak. Misal usia anak 5 tahun, ya jangan terus dibelikan komik usia anak SMP. Belum waktunya. Tapi, kalau orang tua mau menabung buku, silakan saja. Tidak dilarang, hee... 
Kalau anaknya cowok, ya belikan buku anak yang gayanya cowok. Jangan lantas beli buku anak yang banyak gambar boneka cantik. Atau kalau anaknya cewek cowok, enaknya beli buku anak umum saja. Jadi, bisa digunakan mereka berdua.
Sebagai orang tua, tentu bisa tahu apa kesuakaan si anak. Misal si anak cowok, setiap kali lihat robot-robotan atau gambar robot dia selalu antusias. Nah, sebagai orang tua, bisa tuh membelikan buku yang ada gambar robotnya.
Ilustrasi anak yang jatuh cinta dengan buku yang dibacanya (Sumber;pixabay.com/Kidaha)

5. Memberi Contoh dengan Suka Membaca
Kita menyuruh anak membaca, tapi kita sendiri tidak suka membaca. Jangan harap mereka akan suka. Meskipun, ada anak-anak yang dasarnya mereka suka membaca dan tidak perduli apakah orang tuanya suka membaca atau tidak. Namun, bagi anak yang biasa-biasa saja, kalau mereka melihat orang tuanya saja tidak suka membaca, tentu mereka juga akan malas membaca. Dan saat mereka diminta agar rajin membaca, mereka akan menggunakan alasan kalau orang tuanya saja tidak suka membaca mengapa mereka harus rajin membaca. 
Membaca buku (Sumber: pexels.com/Tookapic)
Jadi, mulailah dari kita sendiri. Anak-anak yang melihat orang tuanya suka membaca, dengan sendirinya mereka akan mulai ikut-ikutan suka membaca.

6. Buat Perpustakaan Kecil di Rumah
Jangan berpikiran kalau perpustakaan itu hanya ada di sekolah atau di daerah. Kita bisa menciptakan sebuah perpustakaan di rumah sendiri. Tidak perlu muluk-muluk. Satu rak buku juga cukup. Saat melihat buku-buku tertata rapi di rak buku dan ada di dekat mereka, anak-anak akan penasaran dan mulai membaca buku yang ada.
Seorang anak dengan perpustakaan kecilnya (Sumber: pixabay.com/Jutheanh)

Itu dia sedikit tips dari saya. Semoga bermanfaat. 😁

Satu yang saya lihat dari anak-anak adalah mereka bukannya tidak suka membaca, hanya saja kita yang tidak mendekatkan mereka pada buku-buku. Maksudnya adalah buku-buku bacaan. Anak-anak bisa pusing kalau disodori buku pelajaran sekolah terus. Hehe...

Saturday, June 2, 2018

Hal yang Pertama Kali Harus Dilakukan Jika Ingin Menulis

Setiap dari kita bisa menulis. Hanya saja, menulis apa dulu? 

"Saya dulu menulis banyak sekali kalimat di buku tulis saat sekolah." 

Jika yang kamu maksud menyalin tulisan dari papan tulis ke buku tulis atau menyalin perkataan guru/dosen ke buku tulis, maka itu berbeda dari menulis yang akan kita bahas kali ini. Menulis yang akan kita bahas kali ini adalah menulis sesuatu yang berasal dari pemikiran atau perasaan kita. 

Kita adalah manusia yang diberikan akal dan perasaan. Kita mampu membuat sesuatu karena memiliki akal. Kita mampu membuat sesuatu yang bisa menyentuh hati seseorang karena kita  mempunyai perasaan. Dari olah akal dan olah rasa ini kita bisa menciptakan sebuah tulisan yang bermakna. Sebuah tulisan yang bisa bermanfaat. 

Menulis menjadi salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk menyampaikan pemikiran dan perasaan. Namun, tidak semua orang bisa melakukannya. Mungkin, semua orang bisa saja menulis, tapi tidak semua bisa menghasilkan tulisan yang enak dibaca. 

Ada hal yang harus dilakukan sebelum kita mulai menulis. Ini adalah hal yang pertama sekali harus dilakukan. Apa itu? 

Membaca.

Membaca buku (Sumber: pixabay)

Membaca menjadi hal yang wajib kita lakukan sebelum kita memulai ingin menulis. Banyak sekali manfaat yang akan kita dapatkan dari membaca ini. 
  1. Memperoleh banyak pengetahuan. Semakin banyak pengetahuan, maka semakin banyak materi yang bisa kita olah dan kemudian dituliskan.
  2. Mengetahui banyak pemilihan kata. Jika dalam cerita fiksi, kita biasanya menemukan kata yang mengiringi kalimat langsung seperti, "ucap si A", "kata si A", "ujar si A". Tapi tidak mungkin kita hanya menggunakan kata itu-itu saja. Dengan membaca, kita akan melihat banyak pilihan kata pengganti seperi, "pinta si A", "ajak si A", "pikir si A", dan masih banyak lagi lainnya. 
  3. Memahami tulisan bagus dan kurang bagus. Dengan memahaminya, kita bisa tahu dan akan menuliskan sesuatu dengan cara apa atau seperti apa. 
  4. Mengetahui tulisan yang enak dibaca dan kurang enak dibaca. Setelah mengetahuinya, tentu saja kita akan berusaha menuliskan sesuatu yang enak dibaca. Semakin banyak membaca, tulisan yang kita tulis bisa lebih mengalir.
  5. Memahami kelebihan dan kekurangan dari sebuah tulisan. Saat kita memahaminya, kita akan berusaha meminimalisir kekurangan dari tulisan yang akan kita tulis. 
  6. Mendapatkan ide tulisan. Terkadang, sebuah ide terlintas di pikiran saat kita sedang membaca. Nah, ide ini nantinya bisa diolah menjadi sebuah tulisan. Kadang, ide itu juga bisa muncul setelah sekian lama kita membaca buku. Jadi, tidak selalu saat itu juga. Mereka yang rajin membaca biasanya tidak akan kehabisan ide. Karena dengan membaca, sama saja kita sedang menanamkan benih-benih ide.
Itu dia manfaat membaca terkait dengan kegiatan menulis. Mungkin masih banyak lagi yang lainnya, tapi setidaknya dengan manfaat yang sudah dituliskan di atas, bisa menjadikan kita lebih rajin lagi untuk membaca sebelum memulai menulis.  

Mengutip perkataan Stephen King:
"Mereka yang tak mau meluangkan waktu untuk membaca tidak akan mempunyai sarana dan kemampuan untuk menulis."

Setelah menuliskan ini, agaknya saya mesti istirahat sejenak dari menulis dan mulai membaca lebih banyak buku. Hehe...