Seni Tinggal di Bumi- Buku yang Bikin
Kita Tertampar
Judul:
Seni Tinggal di Bumi
Penulis:
Farah Qoonita
Penerbit:
Kanan Publishing
Tahun
Terbit: 2018
Halaman:
178 halaman
Kategori:
Nonfiksi
ISBN:
-
Buku ini saya tahu dari instagram. Waktu itu lihat di instastory salah seorang ilustrator. Di sana
diperlihatkan beberapa bagian isi buku. Dari sekilas isi yang terbaca itu,
rasanya makjleb. Karena penasaran
dengan bukunya, langsung deh saya meluncur ke akun IG penulisnya. Dan,,, keren
sih, menurut saya.
Di sana diupload beberapa video promosi buku. Video itu
menunjukkan sebagian isi buku yang disuarakan. Suaranya suara si penulis. Saya lihat
deh, itu video-videonya. Semakin jleb
ke hati.
Tidak hanya video tentang isi buku, tapi ada juga kata
pembaca tentang bukunya. Jadi, saat saya jalan-jalan di IG Mba Qonit ini,
bukunya itu sudah dibaca banyak orang. Dan banyak banget yang kasih review
kalau buku Seni Tinggal di Bumi itu
isinya bisa bikin kita tertampar dan
nangis.
Awalnya bingung mau order apa nggak. Soalnya saya merasa
sudah punya buku sejenis. Tapi, setelah lihat video-video dan review pembaca
yang sering muncul di instastory-nya,
saya benar-benar penasaran. Emang isi bukunya
kaya apa sih? Kok, banyak yang ngaku tertampar berkali-kali pas baca?
Akhirnya, saya putuskan untuk order. Buat sekalian belajar
juga. Tapiii,,, bukunya sudah habis dan sedang dalam proses cetak lagi. Buku
yang tidak edar di toko buku, dicetak sekian ribu, ludes terjual dengan promo
lewat IG. Whuaaa, semakin pengen order deh saya.
Setelah proses cetak selesai, langsung order. Dan setelah
buku sampai di tangan, nggak langsung dibuka. Hahaha... Gimana sih, saya?! Oh iya, kemasan buku ini juga cakep, lho. Kaya amplop gitu.
Iya, jadi waktu itu, saya masih ada buku yang baru dibeli
juga dan belum kelar dibaca. Takutnya buku yang belum selesai dibaca itu akan
terbengkalai begitu saja kalau aku baca Seni Tinggal di Bumi.
Saya mulai baca buku Seni Tinggal di Bumi pas keadaan lagi
nyesek. Saya sembarangan aja buka halaman. Saya sampai di halaman dengan judul ‘Menerima lalu Bahagia’.
Di sana diceritakan tentang seorang ayah dan anaknya yang
sedang berlomba lari menuju restoran pizza. Sang anak begitu bersemangat hingga
akhirnya mengalahkan sang ayah. Mereka bukan makan di dalam restoran, melainkan
di tempat pembuangan akhir makanan restoran tersebut. Ayah dan anak ini adalah
seorang pemulung. Mereka bahagia meski hanya makan pizza dari tempat pembuangan
makanan.
Berbeda dengan seorang CEO yang duduk di mobil mewah bersama
supirnya yang sedang menghadapi kemacetan jalanan ibukota. Sang bos marah-marah
di telepon karena urusan kantor.
Si bos dan supir melihat ayah dan anak pemulung sedang tidur
di emperan toko yang sudah tutup. Si bos heran karena ayah dan anak itu bisa
tidur dengan pulas di sana. Si bos dan supir berbincang hingga sadarlah si bos
kalau dia terlalu khawatir kehilangan dan menuntut kesempurnaan hidup.
“Orang yang tak bisa menerima bisa
berakhir gila. Menerima berarti mampu berdamai dengan peliknya hidup,
memeluknya erat-erat, lalu perlahan menyembuhkan hatinya. Dari kelabu, jadi
penuh warna.” (hal
51)
Setelah baca kisah itu, saya jadi nangis. Dan, tahulah saya
kenapa buku Seni Tinggal di Bumi ini
banyak yang suka. Buku ini benar-benar ditulis
dari hati.
Buku yang berisi 67 tulisan ini dibagi ke dalam 6 tema besar.
1. Seni Melangkah di Bumi
2. Tentang Hati yang Ingin Dicintai
3. Tentang Perempuan
4. Manusia Langit
5. Dunia di Sekitarmu
6. Menapaki Keabadian
Ada juga tulisan yang membandingkan keadaan masa lalu dengan
keadaan sekarang. Biografi singkat manusia-manusia sukses yang sudah mendahului
kita diceritakan pada bagian Manusia Langit.
Di bagian ini, saya jadi sedikit tahu soal sejarah islam. Meski soal sejarah,
tapi diceritakan mengalir dan enak dibaca.
Ada banyak typo,
tapi hal itu ketutup sama hikmah di setiap tulisannya. Saya juga merasa
tertampar beberapa kali, nangis. Bersyukur sekali bisa baca buku ini. 😇
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Okay deh, sekian review buku ala-ala saya ini. Buku Seni
Tinggal di Bumi recomended
untuk dibaca. Dari 5 bintang, saya kasih 4,5.
Jangan takut tertampar pas baca, karena setelahnya kita bakal
merasa damai dan pengen jadi manusia yang lebih baik lagi.
Terima kasih semua. Sampai jumpa di review berikutnya. 😁
No comments:
Post a Comment