Saturday, December 15, 2018

[Buku] Sherlock, Lupin dan Aku 1: Kawanan Si Nyonya Hitam


Judul: Sherlock, Lupin, dan Aku 1: Kawanan Si Nyonya Hitam
Penulis: Alessandro Gatti, based on the correspondence of Irene Adler
Ilustrasi: Iacorpo Bruno
Pengalih Bahasa: Tanti Susilawati
Penyunting: Kartika Indah Prativi
Redesain: Meita Safitri
Penerbit: PT. Bhuana Ilmu Populer
Cetakan/TahunTerbit: 3/Juli 2016
Halaman: 264 halaman
ISBN 10: 602-249-322-6
ISBN 13: 978-602-249-322-8

Cover Sherlock, Lupin dan Aku: Kawanan Si Nyonya Hitam

Ulasan:
Awalnya, saya tidak pernah ada niatan membeli atau membaca buku semacam ini. Saya lebih suka menonton filmnya. Saya suka menonton film tentang detektif, entah itu live action atau animasi. Dari kecil suka sekali menonton animasi Detective Conan. Kalau sekarang, kadang nonton movie-nya karena animasinya sudah tidak disiarkan lagi di stasiun TV nasional.

Nah, suatu hari, saya dapat bingkisan kado ultah dari sebuah penerbit. Salah satu isinya adalah buku novel seri Sherlock, Lupin dan Aku. Saya dapat yang seri 2 waktu itu. Yap, dari penerbit BIP tentunya. Penerbit yang menerbitkan novel seri ini.

Saya baca tiap lembar halamannya. Karena semakin penasaran setiap membacanya, cepat-cepat saya selesaikan novel itu. Baru saya sadari, ternyata membaca novel detektif seru juga. Nggak kalah seru dengan menonton filmya. Jadi deh, saya beli buku seri Sherlock, Lupin dan Aku yang seri pertama ini.

Novel ini menggunakan sudut pandang pertama. Diceritakan oleh Irene Adler.
Irene Adler pertama kali berkenalan dengan Sherlock Holmes dan Arsene Lupin ketika di Saint Malo. Saat itu usianya 12 tahun. Irene bersama Ibunya sedang berlibur ke  Saint Malo. Irene yang tak mau menghabiskan hari pertamaya untuk membereskan barang-barang bawaannya memilih keluar rumah dan akhirnya bertemu dengan Sherlock di sebuah benteng. Saat Tuan Nelson, pelayan keluarga Adler, menemukan Irene, Irene dan Sherlock lari. Irene pun akhirnya bertemu dengan Lupin. Bertiga, mereka akhirnya berteman.

Saat sedang berada di dekat pantai, mereka menemukan mayat seorang laki-laki. Ada secarik kertas di saku mayat itu. Kertas itu bertuliskan, “Laut akan menghapus kesalahanku.” 

Sesuatu yang membuat Sherlock dan Lupin merasa janggal. Di saat yang sama, Irene melihat sesosok bertudung di puncak bukit. Dari sanalah petualangan dimulai. Irene yang awalnya merasa takut menjadi tertarik. Hidupnya terasa berubah. 

Ketiga sahabat itu diam-diam menyelediki apa yang sebenarnya terjadi. Mereka pergi ke hotel yang sempat ditinggali oleh Lambert atau Poussin, lelaki yang ditemukan  tewas di tepi pantai.
Hilangnya kalung berlian milik Nyonya Martigny menambah kasus di Saint Malo. Orang-orang menduga kalau kalung berlian Nyonya Martigny dicuri oleh pencuri atap.

Irene dan Sherlock juga melihat sosok tinggi berpakaian serba hitam yang berjalan di atap sewaktu mereka melarikan diri dari kejaran para penjahat. Inilah yang orang-orang kira pencuri atap.

Penggambaran setting yang detail membuat saya bisa membayangkan seperti apa kejadiannya. Saya jadi belajar soal menuliskan setting
 
Petunjuk demi petunjuk dibuka secara perlahan. Saya mencoba menebak siapa pelaku atau dalang dari semua yang terjadi di Saint Malo itu. Dan,,, tebakan saya keliru. Hahaha... , tapi tebakan saya kalau kasusnya berhubungan, benar. 😁

“Orang yang tak baik selalu berakhir tak baik pula.” (Halaman 238)
Kata-kata di atas ini membuat saya berhenti sejenak saat membacanya. Lantas mengulangnya kembali. Ya, memang benar. Mending pilih jadi orang baik saja, ya. Hehe...

Yang tidak saya duga adalah soal pencuri di atap. Benar-benar tidak tertebak soal ini.
Meski ada beberapa typo di bagian tanda petik, tapi itu tidak mengurangi keseruan novel ini. Saya pun semakin penasaran dengan kisah-kisah selanjutnya. Saya juga penasaran tentang ayah Lupin, Tuan Theophraste Lupin, yang di sini digambarkan sebagai pemain sirkus yang katanya juga seorang pencuri.

Tiga anak luar biasa, sahabat sejati.
Tiga otak cemerlang yang mengungkap kisah kejahatan.
Serangkaian petualangan yang mendebarkan.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Udahan ya, review ala-ala ini. Hehe...
Sampai keteemu di review buku selanjutnya. Bye bye... 😃

Wassalamu’alaikum.