Tuesday, February 26, 2019

[Buku] Seni Tinggal di Bumi


Seni Tinggal di Bumi- Buku yang Bikin Kita Tertampar

Judul: Seni Tinggal di Bumi
Penulis: Farah Qoonita
Penerbit: Kanan Publishing
Tahun Terbit: 2018
Halaman: 178 halaman
Kategori: Nonfiksi
ISBN: -
 
Cover depan buku Seni Tinggal di Bumi
Buku ini saya tahu dari instagram. Waktu itu lihat di instastory salah seorang ilustrator. Di sana diperlihatkan beberapa bagian isi buku. Dari sekilas isi yang terbaca itu, rasanya makjleb. Karena penasaran dengan bukunya, langsung deh saya meluncur ke akun IG penulisnya. Dan,,, keren sih, menurut saya.

Di sana diupload beberapa video promosi buku. Video itu menunjukkan sebagian isi buku yang disuarakan. Suaranya suara si penulis. Saya lihat deh, itu video-videonya. Semakin jleb ke hati.

Tidak hanya video tentang isi buku, tapi ada juga kata pembaca tentang bukunya. Jadi, saat saya jalan-jalan di IG Mba Qonit ini, bukunya itu sudah dibaca banyak orang. Dan banyak banget yang kasih review kalau buku Seni Tinggal di Bumi itu isinya bisa bikin kita tertampar dan nangis.

Awalnya bingung mau order apa nggak. Soalnya saya merasa sudah punya buku sejenis. Tapi, setelah lihat video-video dan review pembaca yang sering muncul di instastory-nya, saya benar-benar penasaran.  Emang isi bukunya kaya apa sih? Kok, banyak yang ngaku tertampar berkali-kali pas baca?

Akhirnya, saya putuskan untuk order. Buat sekalian belajar juga. Tapiii,,, bukunya sudah habis dan sedang dalam proses cetak lagi. Buku yang tidak edar di toko buku, dicetak sekian ribu, ludes terjual dengan promo lewat IG. Whuaaa, semakin pengen order deh saya.
Setelah proses cetak selesai, langsung order. Dan setelah buku sampai di tangan, nggak langsung dibuka. Hahaha... Gimana sih, saya?! Oh iya, kemasan buku ini juga cakep, lho. Kaya amplop gitu.



Iya, jadi waktu itu, saya masih ada buku yang baru dibeli juga dan belum kelar dibaca. Takutnya buku yang belum selesai dibaca itu akan terbengkalai begitu saja kalau aku baca Seni Tinggal di Bumi.

Saya mulai baca buku Seni Tinggal di Bumi pas keadaan lagi nyesek. Saya sembarangan aja buka halaman. Saya sampai di halaman dengan judul ‘Menerima lalu Bahagia’.

Di sana diceritakan tentang seorang ayah dan anaknya yang sedang berlomba lari menuju restoran pizza. Sang anak begitu bersemangat hingga akhirnya mengalahkan sang ayah. Mereka bukan makan di dalam restoran, melainkan di tempat pembuangan akhir makanan restoran tersebut. Ayah dan anak ini adalah seorang pemulung. Mereka bahagia meski hanya makan pizza dari tempat pembuangan makanan.

Berbeda dengan seorang CEO yang duduk di mobil mewah bersama supirnya yang sedang menghadapi kemacetan jalanan ibukota. Sang bos marah-marah di telepon karena urusan kantor.
Si bos dan supir melihat ayah dan anak pemulung sedang tidur di emperan toko yang sudah tutup. Si bos heran karena ayah dan anak itu bisa tidur dengan pulas di sana. Si bos dan supir berbincang hingga sadarlah si bos kalau dia terlalu khawatir kehilangan dan menuntut kesempurnaan hidup.

“Orang yang tak bisa menerima bisa berakhir gila. Menerima berarti mampu berdamai dengan peliknya hidup, memeluknya erat-erat, lalu perlahan menyembuhkan hatinya. Dari kelabu, jadi penuh warna.” (hal 51)

Setelah baca kisah itu, saya jadi nangis. Dan, tahulah saya kenapa buku Seni Tinggal di Bumi ini banyak yang suka. Buku ini benar-benar ditulis dari hati.
Buku yang berisi 67 tulisan ini dibagi ke dalam 6 tema besar.
1. Seni Melangkah di Bumi
2. Tentang Hati yang Ingin Dicintai
3. Tentang Perempuan
4. Manusia Langit
5. Dunia di Sekitarmu
6. Menapaki Keabadian
 
Cover belakang buku Seni Tinggal di Bumi
Ada juga tulisan yang membandingkan keadaan masa lalu dengan keadaan sekarang. Biografi singkat manusia-manusia sukses yang sudah mendahului kita diceritakan pada bagian Manusia Langit. Di bagian ini, saya jadi sedikit tahu soal sejarah islam. Meski soal sejarah, tapi diceritakan mengalir dan enak dibaca.

Ada banyak typo, tapi hal itu ketutup sama hikmah di setiap tulisannya. Saya juga merasa tertampar beberapa kali, nangis. Bersyukur sekali bisa baca buku ini. 😇
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Okay deh, sekian review buku ala-ala saya ini. Buku Seni Tinggal di Bumi recomended untuk dibaca. Dari 5 bintang, saya kasih 4,5. 
Jangan takut tertampar pas baca, karena setelahnya kita bakal merasa damai dan pengen jadi manusia yang lebih baik lagi.

Terima kasih semua. Sampai jumpa di review berikutnya. 😁