Tuesday, May 7, 2024

[Buku] Sebelum Lelap

Baca Buku ini Kalau Kamu Sering Overthinking

 

Judul: Sebelum Lelap

Penulis: Febriawan Jauhari dan Nidaussalwa Assa’adah

Penyunting: Nida

Tata Letak: Jauh

Cover Luar: Jauh

Cover Dalam: Gib’s Illustration

Penerbit: bukujauh

Cetakan/TahunTerbit: 2/Mei 2023

Halaman: 190 halaman

 

Cover depan Buku Sebelum Lelap

Blurb:

Kapan pikiran kita menjadi begitu liar? Sesaat sebelum lelap. Ia berkelana ke banyak tempat; ke masa lalu, ke masa depan, ke mimpi-mimpi yang tak kunjung tercapai, ke harapan-harapan orang sekitar, dan lusinan tempat lainnya.

Sayangnya, energi kita sudah habis karena dipakai seharian, wal hasil kita mengunjungi tempat-tempat itu dalam keadaan lelah. Lelah yang bertumpuk yang akhirnya membuat kita sakit. Maka alih-alih menikmati kunjungan itu, justru keadaan kita menjadi semakin buruk. Masa lalu yang seharusnya dikunjungi dengan keberanian, tersebab sakit, kini dikunjungi dengan keraguan. Masa depan yang seharusnya dikunjungi dengan optimis, tersebab sakit, kita malah menjadi pesimis. Begitu seterusnya. Kita butuh pereda sakit agar pikiran kita bisa kuat berkelana, memikirkan dan merenungi banyak hal.

Tahukah kamu sebaik-baik pereda itu? Adalah pemahaman baik tentang hidup. Buku sebelum lelap ini hadir dengan pemahaman-pemahaman baik itu. Ditulis dalam bentuk analogi dan tamsil-tamsil kehidupan, menjadikannya bacaan yang ringan, tidak berat untuk diproses kepala. Dan bukankah memang bacaan seperti itu yang kita butuhkan sebelum lelap? Ringan tapi menyegarkan jiwa. Sederhana tapi menenangkan. Membuat muhasabah menjadi nikmat.

 

Ulasan:

                Ini buku kedua dari bukujauh yang saya baca. Waktu itu beli 3 buku sekaligus. Terpikat setelah melihat kutipan-kutipannya di instagram. Dan memang aku merasa butuh buku ini.

                Seringnya, sebelum tidur, pikiran kita berkelana ke masa lalu, masa depan, dan masalah-masalah yang sedang dihadappi. Iya kalau yang dipikir yang bagus-bagus, yang enak-enak, mungkin bisa bikin senyum-senyum sendiri. Tapi lebih sering pikiran-pikiran jahat yang menghampiri. Dan tahukah kamu, kalau misal kita memikirkan satu pikiran negatif, maka otak akan membuat kita memikirkan hal-hal serupa atau sejenis.

 

Isi Buku Sebelum Lelap

                Buku ini berisi tlisan-tulisan yang singkat, sederhana, tapi jleb. Ngerti kan, maksudnya jleb? Cukup untuk menenangkan pikiran-pikiran jahat kita. di setiap akhir bab ada quote menarik yang instagramable menurutku.

“Dalam pandanganmu, mungkin kamu adalah sampah. Tapi bagi yang tulus mencintaimu besok lusa, kamu adalah perhiasan terindah yang pernah ia punya.” (Halaman 10)

                Penulisannya pake tamsil-tamsil gitu dan aku suka banget yang kaya gini. Lebih masuk ke otak gitu. Apa itu tamsil? Menurut KBBI Online, tamsil yaitu persamaan dengan umpama (misal).

Temen-temen kalau haus tuh lebih suka dikasih seember air atau sebotol air? Pasti sebotol air kan? Meski seember air lebih banyak daripada sebotol air, tapi sebotol air aja sudah ukup. Jadi, banyak belum tentu baik dan sedikit belum tentu tidak baik. Kalau sedikit, tapi mendekatkan ke Allah, maka itu baik.

                Hidup yang terasa pelik, kalau kita punya pemahaman-pemahaman yang baik, maka semua akan terlewati dengan mudah. Dan ada banyak pemahaman-pemahaman baik yang ditawarkan buku ini.

“Sebergelombang apapun masalah hidup, jika hati berisikan sabar dan syukur sedalam dan seluas lautan, hidup akan tetap indah.” (Halaman 104)

                Buku ini cocok untuk kamu yang merasa lelah, tapi sulit untuk tidur. Untuk kamu yang sering overthinking. Aku pernah mengalami hal yang sama sepertimu. Tidak mudah untuk tidur, pikiran ke mana-mana. Dan aku tahu itu nggak enak banget.

Kalau teman-teman mau samaan punya buku ini kaya aku, temen-temen bisa cek di sini

Sama seperti buku sebelumnya, pas aku beli buku ini,dapat amplop juga yang isinya surat satu foto. Bisa dilihat di foto yang ada di atas ya.

 

Sampai jumpa lagi di review buku ala Lish selanjutnya. :)

 

Monday, April 29, 2024

[Buku] Salah Satu Hal Terjahat yang Dilakukan Manusia Adalah Meragukan Dirinya Sendiri

Baca Buku ini Ketika Kamu Merasa Ragu dengan Diri Sendiri

Judul: Salah Satu Hal Terjahat yang Dilakukan Manusia Adalah Meragukan Dirinya Sendiri

Penulis: Febriawan Jauhari

Penyunting: Nidaussalwa

Tata Letak: Jauh

Cover: Jauh

Penerbit: bukujauh

Cetakan/TahunTerbit: 6/Maret 2024

Halaman: 194 halaman

Sampul Depan Buku Salah Satu Hal Terjahat yang Dilakukan Manusia Adalah Meragukan Dirinya Sendiri Karya Febriawan Jauhari

Blurb:

Kita terlalu banyak meragukan diri sendiri. Setiap kali bermimpi besar, alih-alih mendukungnya kita malah menjadi orang pertama yang menjagal mimpi itu. “Ingatlah siapa dirimu. Kamu ini orangnya seprti ini loh, kamu datang dari keluarga seperti ini, kemampuanmu hanya segini. Bagaimna mungkin kamu bisa meraih mimpi besar itu?” bisikmu pada diri sndiri.

Berapa bnayak cita-cita yang telah kita bunuh sampai hari ini hanya karena keraguan terhadap diri sendiri?

Berapa banyak kemungkinan takdir baik yang telah kita kubur hanya karena tidak berani mencoba sesuatu?

Berapa banyak kebaikan yang kita berhenti di tengahnya hanya karena terlalu fokus dengan omongan orang lain, mengabaikan bisikan hati sendiri?

Berapa banyak hari-hari indah yang telah kita rusak tersebab ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan?

Ulasan:

Buku yang berisi 42 bab ini bener-bener enak dibaca. Banyak pembelajaran yang bisa kita ambil. Seperti judulnya, buku ini mengingatkan kita untuk jangan ragu pada diri sendiri. Karena kita punya Allah Yang Maha Memudahkan, Maha Memampukan.

Pandang diri kita dengan kacamata syukur, bukan kekurangan. Pun semisal kita gagal, atau merasakan sesuatu yang nggak enak, tapi selama sesuatu itu mendekatkan diri kita pada Allah, maka itu bukanlah kegagalan, melainkan kesuksesan.

Hidup tuh, kalau nggak sabar ya syukur. Karena semua adalah baik selama ujungnya itu Allah.

 

Isi Buku Karya Febriawan Jauhari

Percaya Diri itu Hasil, Bukan Modal

Ini merupakan salah satu hal yang baru buatku. Kebanyakan dari kita tidak mau melakukan sesuatu karena merasa nggak percaya diri. Kita menganggapp kalau percaya diri adalah salah satu modal yang harus dimiliki untuk melakukan sesuatu, tapi di buku ini dijelasin kalau percaya diri seringnya merupakan hasil.

Kita baru percaya diri setelah melakukan sesuatu secara berulang-ulang. Dan, kalau dipikir-pikir, iya juga yah. Dulu, semasa sekolah, saya merasa percaya diri setelah melakukan presentasi berkali-kali. Awalnya, khawatir. Tapi karena dulu saya yang ditunjuk untuk melakukan presentasi, saya mau melakukannya. Beberapa kali presentasi, saya yang selalu maju. Dan, ya, setelah berkali-kai itu saya merasa lebih percaya diri melakukannya.

Jadi, percaya diri itu memang bukan modal, melainkan hasil. Salah satu modal dalam melakukan sesuatu adalah berani.

Berani mengambil langkah pertama.

Berani bangkit kalau terjatuh.

Berani menerima apapun hasil yang didapat.

                Btw, kalau sekarang disuruh presentasi sesuatu, saya merasa belum siap, merasa ‘Duuh, bisa nggak ya?’. Tak patut ditiru ya, Temans. Saya harus ingat-ingat lagi untuk berani.

 Kita Punya Allah

Apapun mimpimu, selama itu baik, percayalah bahwa Allah akan membantumu. Selalu libatkan Allah dalam setiap langkahmu. Oh iya, ada satu kutipan di buku ini yang menurutku bagus.

“Sebab, di hadapan pertolongan Allah smua ketidakmungkinan akan terpatahkan, semua kemustahilan akan terkalahkan.” (Hal. 184)

Sebenarnya ada banyak banget kutipan bagus di buku ini. Tapi kan, ya nggak boleh ditulis banyak-banyak, hehe...

Nih, bonus.

“Masalah-masalahmu tidak lebih besar daripada kemampuan sejatimu.” (Hal. 27)

 

Buku ini dilengkapi dengan terjemahan kutipan hadis atau ayat Al-Qur’an. Jadi, menguatkan apa –apa yang ditulis. Ada beberapa bagian di buku yang bikin mata saya sampai berkaca-kaca. Kayaknya ini bakal jadi salah satu buku yang menemani hari-hari saya. Kalau lagi down bisa banget buat dibaca-baca lagi.

Oh iya, pas aku beli buku ini,dapat amplop juga yang isinya surat dengan tiga ‘kue’. Bisa dilihat di foto yang ada di atas. Saya sangat menikmati kuenya, hehe...

Buat teman-teman yang merasa butuh buku ini, bisa dibeli di sini 

Sampai jumpa lagi di review selanjutnya. Doakan saya tetap sehat dan rajin baca buku serta mereviewnya ya. ☺