Saturday, October 20, 2018

[BTS] Superkidz Science Story: Keajaiban Tubuh Manusia



Buku Superkidz Science Story: Keajaiban Tubuh Manusia

Assalamu’alaikum.

Kali ini saya mau berbagi cerita soal lahirnya buku ke-2 saya. Yupz, BTS lagi! Hee...
Buku ke-2 saya berjudul Superkidz- Science Story: Keajaiban Tubuh Manusia. Setelah sebelumnya soal keajaiban yang ada di alam sekitar, di buku ke-2 ini membahas tentang tubuh kita, manusia. Sekilas bisa dibaca di sini .

Dapat Email
Setelah naskah buku pertama beres, tanggal 3 Mei 2017, saya dapat email dari pihak penerbit. Deg degan pas buka. Bertanya-tanya, “Wah, apa ini isinya? Urusan naskah kan, sudah beres. Apa mau nunjukkin ilustrasi, ya?”

Saya kalau dapat email dari penerbit itu excited. Biasanya email penting. Bosan kan, lihat kotak email isinya dari facebook dan twitter melulu, :p.
Dan setelah dibuka, isinya:
“Kaka Lis.. bagaimana kalo menulis lagi.. (bla bla bla...)” 

Yang intinya adalah email itu berisi tawaran. Nah, seneng kan, kalau ditawari kaya gini?
Buat saya yang masih pemula, pasti seneng lah. Langsung cerita sama Mamake. Haha...

Waktu itu ada 3 tema yang ditawarkan. Dari tiga itu, saya menyanggupi satu tema, keajaiban tubuh manusia. Kenapa?
Karena di rumah lumayan refrensinya. Buku-buku sekolah pas SMP dan SMA masih ada. Walaupun ya, saya juga tetap cari refrensi lain. Namun, tema itu yang terasa dekat dengan saya. 

Menemukan Tokoh
Seperti film atau sinetron yang harus ada pemainnya. Sebuah cerpen juga harus ada tokohnya. Penerbit minta tokohnya berbeda dengan tokoh di buku pertama. Dan ketemulah tokoh Cisko. Nama ini terinspirasi dari nama teman pas PPL. Waktu lihat papan pengumuman penempatan PPL, saya penasaran sama nama unik ini. Francisko. Namanya kaya orang luar. Hehe... 
 
Nah, jadi deh, saya gunakan nama Cisko. Setelah ketemu nama, saya kenalan sama tokoh ini (tokoh ini lho, ya!). Seperti apa dia dan bagaimana kehidupannya. Dari menelusuri tokoh Cisko ini, saya ketemu sama tokoh lainnya juga. 

Proses menulis
Sebelum menulis, saya biasa oret-oretan dulu. Kaya matematika, ya? Hehe... Tapi ini beda oret-oretannya. Namanya outline.

Saya membuat garis besar apa-apa saja yang akan saya tuliskan. Setelah ketemu garis besarnya, saya jabarkan sedikit, lalu baru menulisnya. Saya tuliskan ceritanya perlahan, satu per satu. Namun, tetap konsisten kerjakan setiap hari.

Baca buku, e-book, cari refrensi di internet. Saya lakukan setiap hari. Apa nggak bosen? Jawabannya, nggak. Saya malah senang. Karena dari kegiatan itu, saya dapat mengingat-ingat kembali pelajaran yang sudah diberikan Bapak dan Ibu guru di waktu sekolah. Terima kasih, Pak, Bu. Dan, dari kegiatan itu, saya juga dapat tambahan ilmu. Saya kembali menyadari bahwa Allah Maha Besar, Maha kuasa atas segala sesuatu. Allah menciptakan tubuh kita ini luar biasa, saling berkaitan satu sama lainnya. Semoga rasa syukur saya bertambah karenanya. Begitu juga yang saya harapkan pada para pembaca. Yakni semakin mensyukuri apa yang sudah Allah berikan.

Tanggal 30 Mei 2017, naskah selesai. Setelah semua sudah dikoreksi lagi, langsung saya kirim. Alhamdulillah, dapat respon baik. Naskah bagus dan tinggal ditambahkan panduan ilustrasi. Dua hari kemudian, saya kembali mengirimkan naskah yang sudah lengkap. 

Jadi, proses menulisnya kurang lebih sebulan. Saya berusaha menyelesaikannya dengan cepat. Namun, tetap nggak mau asal-asalan. Bagjane setelah sahur, garap naskah di atas tempat tidur. Tapi tetap sambil duduk, ya. Tempat tidur ini dekat sama colokan listrik. Maklum, si Lepi sudah harus mendapat asupan listrik kalau mau nyala. 😅

Mejeng di Toko Buku dan Marketplace
Ada rasa senang ketika melihat buku karya kita mejeng di toko buku. Pun ketika ada banyak di marketplace. Itu artinya, bisa dibeli dengan mudah. Yang suka pergi jalan-jalan ke toko buku, bisa nemu dan beli langsung. Yang sibuk atau males cari di toko buku atau nyari-nyari toko buku sudah nggak ada, bisa beli di marketplace. Atau bisa juga di online. Beberapa kali, saya melihat teman facebook menjual buku ini. Setahu saya, Visi Mandiri banyak kok, reseller-nya.
Bukunya mejeng di Gramedia Tegal


Oke deh, itu dia secuil cerita yang bisa saya bagi. Dalam setiap penulisan sebuah buku pasti ada pelajaran yang bisa diambil. Sampai jumpa di BTS selanjutnya. Doakan, ya. 😊

Rasa senang bisa menjadi booster dalam menulis. 

Wassalamu'alaikum.

No comments:

Post a Comment