Saturday, September 29, 2018

[Buku] Dongeng Mini: Princess


Dongeng Mini: Princess

Judul: Dongeng Mini: Princess
Penulis: Watiek Ideo dan Fitri Kurniawan
Penyunting: Vassilisa Agata
Ilustrasi : Rendi Arrahman
Penata Letak: Angga Gusniardi
Desain: Maretta Gunawan
Penerbit: PT. Bhuana Ilmu Populer
Cetakan/TahunTerbit: 1/2014
Halaman: 313 halaman
ISBN 10: 602-249-625-X
ISBN 13: 978-602-249-625-0

Buku Dongeng Mini: Princess
Blurb:
Ini kisah petualangan para putri, yang bangga dengan kemampuan diri. Menyelesaikan masalah dengan cerdik, bersama teman-teman yang kreatif.
Yuk, belajar tampil percaya diri bersama para putri dalam dongeng mini!

Review:
Kisah tentang putri selalu menarik dibaca. Ada 18 kisah putri yang ada di buku ini. Dari 18 kisah ini, banyak sekali pelajaran yang bisa didapatkan. Seperti tentang kekeluargaan, keberanian, kerjasama, percaya diri, jangan sombong, mengendalikan emosi, belajar menerima takdir, dan masih banyak yang lainnya.

Dongeng pertama berjudul, ‘Putri Elnora dan Keju Rempah’. Menceritakan tentang Putri Elnora yang yatim piatu dan tinggal di negeri yang sangat miskin. Penasihat menyarankan agar beternak sapi perah. Putri pun meminjamkan uang kas kerajaan sebagai modal. Namun, susu yang dihasilkan mudah basi. Putri membaca buku di perpustakaan orang tuanya. Dari sana, Putri Elnora mendapat ide untuk membuat keju. 
Agar berbeda, Putri Elnora menyarankan menambahkan rempah-rempah. Para penduduk sempat ragu dan takut gagal. Namun, Putri Elnora berkata:
“Kita tak pernah tahu jika tak mencoba.” (Hal. 13)
Para penduduk akhirnya mau mencoba. Dan mereka berhasil. Negeri tempat tinggal Putri Elnora menjadi sangat kaya raya. Meski begitu, Sang Putri tetap dermawan.

Yang saya suka dari buku ini adalah kisah-kisahnya tidak hanya itu-itu saja. Saya jadi paham kalau kisah tentang putri bisa sangat bergam. Walaupun memang, menurut saya ada satu kisah yang terasa tidak asing dan kesannya sama seperti sebuah film animasi yang pernah saya tonton. Meski begitu, secara keseluruhan, ide-ide cerita di dalam buku ini bervariasi.

Buku ini ditulis oleh dua penulis kece yang karyanya sudah banyak. Meski ditulis oleh dua orang, kemampuan menyampaikan kisahnya tidak jauh berbeda. Sama-sama cakep. Jadi, nggak jomplang.

Oh iya, kata mini di sini bukan berarti putri-putri yang diceritakan ini masih anak-anak semua, tetapi karena ukuran bukunya yang mini. Tidak seperti ukuran buku kebanyakan. Ukurannya lebih kecil dari buku tulis. Jadi, nggak makan tempat kalau mau dibawa bepergian. Kualitas kertasnya juga oke.
Salah satu ilustrasi di dalam buku Dongeng Mini: princess

Ilustrasi di dalam buku ini terasa pas, tidak terlalu penuh dan tidak juga pelit ilustrasi. Padu padan yang pas antara kalimat dan ilustrasi. Dan saya rasa cukup nyaman di mata anak-anak.

--------------------------------------------------------------------------------------------------
 
Nah, itulah salah satu buku yang ada di rak buku saya. Masih ada banyak buku anak lainnya. Kapan-kapan saya share di sini.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Do'akan agar saya tetap semangat membaca dan menulis, ya. 😁


Saturday, September 8, 2018

[BTS] 20 Cerita Terbaik Anak Muslim: Membentuk Kepribadian Muslim Sejati


Judul           : 20 Cerita Terbaik Anak Muslim: Membentuk Kepribadian Muslim Sejati
Penulis        : Lish Adnan
Ilustrastor dan desainer: Nafisah Aulia
Penyunting  : Dewa Ayu Swaratri
Penerbit       : Quanta Kids-Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : Februari 2018
Tebal           : 132 halaman
Ukuran        : 19 x 23 cm
Cover          : Softcover
ISBN           : 978-602-04-5328-6

Buku 20 Cerita Terbaik Anak Muslim: Membentuk Kepribadian Muslim Sejati


Mau tahu kisah dibalik buku ini? Yuk, langsung saja!
Oh iya, sekilas isinya bisa dilihat di sini .

Ada Rasa Takut
20 Cerita terbaik Anak Muslim adalah buku tema islami pertama saya. Menulis sebuah buku dengan tema islami itu dag dig dug. Ada rasa takut. Takut kalau saya hanya bisa menuliskan tanpa mempraktikkan. Takut akan pikiran, “Saya saja masih seperti ini. Iman dan islam saya rasanya masih kurang. Masa iya mau nasihatin yang lain lewat tulisan yang saya buat.” Dan berbagai pikiran lain yang ya, begitulah.

Namun, pikiran-pikiran seperti itu saya tepis. Kalau saya masih berpikir seperti itu, kapan saya nulisnya? Keinginan saya untuk menyampaikan sesuatu lebih kuat ketimbang pikiran-pikrian seperti itu. Iya, saya mempunyai keinginan untuk menyampaikan apa yang saya tahu. Saya ingin meneriakkan apa yang saya rasakan. Karena nggak mungkin saya menyampaikannya lewat lisan, jadi dibuatlah naskah ini.

Saya pikir, jika memang kita belum sebaik seperti tulisan-tulisan yang kita buat, setidaknya kita bisa menuju ke sana, ke arah yang lebih baik. Biar sama-sama memperbaiki diri. Karena menulis juga menasihati diri sendiri.

Status Editor
Waktu itu, sempat saya lihat status facebook seorang editor salah satu penerbit. Di statusnya, beliau bertanya tentang buku seperti apa yang diinginkan orang tua untuk anaknya. Saya melihat komentar-komentar yang diberikan. Dan dari sana, semakin mantaplah saya untuk membuat buku dengan tema islami. 

Awalnya, saya tuliskan dahulu nilai yang ingin disampaikan. Lanjut penulisan ide-ide cerita, membuat pointer, baru kemudian menuliskannya secara utuh. Alhamdulillah, Allah memudahkan saya. Ide-ide keluar dengan lancar, penulisan naskah mengalir (kaya air sungai, ya. hee...).

Yang Membuat Semangat
Yang membuat saya semangat merampungkan naskah ini adalah kejadian tak enak yang saya alami. Kenyataan bahwa di sekitar kita masih banyak orang-orang yang terperdaya dengan hal-hal mistis. Hal-hal yang menjerumuskan kita pada kemusyrikan, kesyirikan.
Melihatnya membuat saya ingin berteriak:
“Toloooong, jangan lakukan itu!”
“Toloooong, berhenti mempercayai hal-hal yang tidak disyariatkan agama islam!”
“Toloooong, jangan tertipu!”

Namun, saya tak bisa melakukannya. Mereka yang sudah kadung percaya dan meyakini sekali hal-hal yang tidak benar tidak akan mendengarkan. Mereka bahkan tetap percaya bahwa itu adalah ikhtiar, suatu jalan yang ditempuh dengan cara-cara islam. Padahal nyatanya mereka justru terperdaya oleh bisikan-bisikan setan dan jin-jin kafir (aduuh, serem amat yak ini). Hiii....

Kenyataan bahwa masih banyak orang yang dianggap ‘Kyai’, ‘Ustad’, ‘Orang pinter’, malah menjerumuskan pada kemusyrikan dan kesyirikan membuat saya ingin menciptakan karya ini. Tak bermaksud menyingggung mereka yang benar-benar Kyai dan Ustad. Saya justru berterima kasih pada beliau-beliau yang memang benar-benar menyampaikan ajaran islam sesuai syariat.

Tak hanya soal syirik atau musyrik yang dibahas dalam buku ini, tapi ada banyak nilai. Nilai-nilai untuk membentuk kepribadian muslim sejati. Seperti kejujuran, sedekah, perbedaan, persaudaraan, kebaikan, dan yang lainnya.

Sempat Terpikir Naskah Ditolak
Setelah 3 bulan tidak ada kabar, saya pikir naskah yang saya kirim ditolak. Saya tanyakan perihal naskah itu. Editor yang saya kirimi naskah kembali men-cc naskah saya ke editor buku anak. Karena editor yang pertama saya kirimi naskah ini bukan editor buku anak, Saudara-saudara, hee...
Dan,,, siangnya langsung dapat kabar kalau naskah saya di-acc. Alhamdulillah.
Meski ada beberapa revisi yang harus saya lakukan, rasanya tetap senang. 

Jadi, buat teman-teman yang sudah kirim naskah ke penerbit dan tak berkabar sampai berbulan-bulan, coba tanyakan, ya. Siapa tahu ternyata naskahnya diterima. Hee... Salam semangat!

Menunggu
Setelah melakukan revisi, langsung saya kirim kembali naskahnya ke editor. O iya, saya memilih, editor yang cari ilustrator. Saya masih belum tahu harus cari yang kaya apa.
Mbak editor meminta saya untuk memonitor ilustrator. Haduuh,,, memonitornya kaya gimana pun saya belum tahu waktu itu (masih pemula, sist, he...). Eh tapi, Mbak ilustratornya enakan. Namanya Mba Icha. Ilustrasi selesai dengan cepat. Alhamdulillah.

Eits, sampai sini belum selesai! Masih ada layout dan proses cetak. Saya sudah paham sih, untuk menerbitkan sebuah buku anak itu butuh proses yang luamaaa... Namun, saya menikmati prosesnya.
Selama menunggu, baca atau nulis lagi naskah yang baru.

Buku Terbit
Dapat kabar buku terbit itu rasanya seneng. Akhirnya, penantian selama ini terjawab sudah. Eh, saya kembali menanti bukti terbit datang, ding. Iya, nunggu lagi. hehe...

Buku datang, buka, dan hwaaa,,,, Alhamdulillah. Bukunya bagus, full color, ilustrasi, layout, kereeen! Membahagiakan. Dan lebih membahagiakan saat tahu kalau buku 20 Cerita terbaik Anak Muslim banyak dibeli. Terima kasih untuk editor, ilustrator, dan tim yang sudah ikut berperan dalam terbitnya buku ini.
Terpajang di tobuk Gramedia (Sumber: IG elex.kidzbooks)

Besar harapan saya pada buku ini. Berharap karya ini bisa dibaca oleh banyak anak di Indonesia. Bermanfaat untuk mereka yang membacanya. Dan semakin banyak anak-anak yang mempunyai kepribadian muslim sejati.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nah, itu dia behind the scene buku 20 Cerita Terbaik Anak Muslim: Membentuk Kepribadian Muslim Sejati. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk teman-teman semua. Yang belum punya bukunya bisa segera beli di toko buku, marketplace, online shop, atau di saya (kalau masih ada stok). 

Nantikan cerita-cerita di balik layar lainnya, ya. Doakan karya selanjutnya lancar, Kawan. Hehe...

Keinginan yang kuat bisa menjadi salah satu pendorong untuk menghasilkan sebuah karya. 😁